Reino menahan senyum sedari tadi, melihat rasa kesal dari wanitanya ini. Rasa-rasanya ingin melahap lagi bibir yang sekarang ini tengah cemberut. "Kenapa seperti itu terus, sih? Cantiknya bertambah loh, kalau cemberut gitu." goda Reino seraya mencolek dagu Sena. Sena pun langsung menepis tangan Reino dari dagunya. Bibirnya masih saja cemberut. Menyesalkan apa yang tidak bisa dia hindari dan elak. "Jangan sentuh-sentuh!" bentaknya melirik sinis ke arah Reino. Sedangkan yang di bentak malah semakin tertawa di tempatnya. "Cieee .... ngambek," Reino pun tak hentinya menggoda Sena seraya menoel tubuh Sena dengan jemarinya. Rindu akan menggoda wanitanya ini setiap waktu. "Padahal barusan pas di mantap-mantapin juga suka. Malah nagih, kan?" "Mas!" bentak Sena melotot pada Reino. "Janga