Senja terbangun tepat saat mobil Sabda berhenti di parkiran sebuah rumah sakit internasional. Satu hal yang membuatnya kaget adalah Sabda tengah bersiap menggendongnya. Mungkin Sabda mengira bahwa ia masih tertidur. "Saya masih bisa jalan sendiri, Bang. Tidak usah digandeng-gandeng. Saya ini cuma hamil, bukan sakit stroke," ujar Senja sembari menepis tangan Sabda. Sementara Sabda yang tidak jadi menggendong Senja, memilih untuk menggandeng tangan Senja saja. Ia bersikap seolah-olah tidak mendengar protes keberatan Senja. Senja terpaksa mendiamkannya, karena merasa tidak enak menjadi perhatian orang banyak, kalau ia terus saja menolak. "Lho, Bang. Kok kita ke sini? Saya kan minta diantarkan ke PUSKESMAS. Bukan ke rumah sakit ini!" Senja baru menyadari di mana posisinya saat ini. "Jangan