14 years later … Titik-titik hujan mulai menepuk jendela mobil hitam yang meluncur dalam kesunyian pagi buta. Kota itu masih tertidur pulas, diselimuti kabut tipis dan dingin yang menusuk tulang. Loco menatap tajam ke depan, tangan kokohnya menggenggam stir, sementara yang satunya terentang, jari-jarinya terkait erat dengan jari Lexa yang dingin. Istrinya duduk di sampingnya, wajahnya pucat diterangi cahaya lampu jalan yang sesekali menyapu interior mewah mobil itu. Tidak ada kata yang terucap. Bahasa mereka adalah bahasa yang telah disempurnakan oleh tahun-tahun bersama dalam badai, yaitu sebuah sentuhan dan pandangan, itu sudah lebih dari cukup. Panggilan telepon tadi telah menyobek selimut kedamaian. Suara Andro, anak buahnya, yang biasanya keras dan percaya diri, terdengar ser
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari


