Netha menatap pada rumput dan juga bunga yang ada di depannya. Dia masih memikirkan pertemuannya dengan Reivant kemarin, juga anaknya Xavier, sudah tumbuh menjadi anak yang tampan dan juga pintar. Netha semenjak pertemuan itu, malam hari dirinya memang menangis. Tetapi, ketakutannya ntah kenapa menjadi menguap. Dia tidak mengkonsumsi obat-obat lagi. Malahan dirinya ingin bertemu dengan Xavier kembali. Walau dia harus bertemu juga dengan Reivant. Tapi, dia merasa tak terlalu takut, dan pelukan juga permintaan maaf pria kemarin. Membuat dirinya biasa saja sekarang. Dia tidak tahu kenapa. Dan saat kemarin dirinya meracau hal-hal itu. Hal yang tak terpikirkan olehnya saat dipeluk kembali oleh Reivant apalagi saat lelaki itu minta maaf. Kalau kata hal kasarnya, dia hanya pura-pura kemarin. D