Xavier menatap pada sekolah yang ada di depannya, hari pertama dirinya sekolah di sekolahan ini, dan pastinya dengan segala pertimbangan antara dirinya dan sang ayah. Dan Xavier baru mau pindah sekolah ke sini, padahal sekolahnya di Prancis sangat nyaman sekali. “Padahal aku masih bisa bolak balik Belanda dan Prancis.” Pemikiran bodohnya yang berkata seperti itu. Padahal dirinya juga tidak akan bisa bolak balik dari Belanda ke Prancis. Dan dia harus menetap di satu tempat saja. Xavier berjalan masuk ke dalam sekolah, dia tadi mau diantar oleh ayahnya, namun dia melarang. Dan mengatakan dirinya sudah besar dan tidak perlu diantar. Dirinya menatap pada teman-teman yang ada di sekolah ini, dan memundurkan langkahnya sedikit ketika ada beberapa anak yang berlarian sana sini. Xavier menge