Reivant menatap Netha yang melihat ke arah tanaman bunga dengan tatapan kosongnya. Helaan napas Reivant terdengar dan berjalan mendekati mantan istrinya itu. Ini sudah seminggu dari Reivant membebaskan Netha. Dan wanita itu masih saja terus merenung dan seperti orang yang tidak memiliki semangat hidup. “Sayang…” panggil Reivant lembut pada Netha. Netha tidak menanggapinya dan masih melihat ke arah bunga-bunga yang dihinggapi oleh kupu-kupu. Nasibnya berbeda dari bunga-bunga itu. Dirinya bagaikan bunga busuk yang tidak akan bisa menjadi bunga yang cantik dan segar lagi. Netha setiap malam masih terus terjaga dan ketika dirinya memejamkan mata, dia akan mengingat semua kejadian yang menimpa dirinya. “Kau mau melakukan terapi yang menghilangkan ingatanmu tentang itu? Aku tidak mau kau s