Alunan musik indah yang tadi memenuhi ruangan seketika terhenti bersamaan dengan kehadiran Daniel. Pria itu kini masih terus melangkah dengan cepat sembari menarik tangan Sisca. Wanita itu hanya bisa mengikuti kekasihnya dengan pasrah. Meski jujur saja, otaknya masih mencerna semua kejadian yang baru saja terjadi. Tiba di parkiran, Daniel baru teringat jika dia tidak membawa kendaraan. Langkahnya terhenti, pun dengan Sisca. Namun, seolah-olah mengetahuinya, wanita itu menyodorkan kunci mobilnya kepada sang Kekasih. Dengan wajah datar Daniel menerimanya. Dia lalu membuka pintu mobil untuk wanita itu, kemudian berlari kecil mengitari bagian depan mobil, menuju kursi kemudi. Hening. Perjalanan pulang itu terasa panjang tanpa ada percakapan di antara keduanya. Daniel masih kesal dan berusah