Padahal hari masih pagi, tetapi rasanya Nazra sudah sangat kepanasan saat itu. Bahkan angin dingin yang berasal dari pendingin ruangan tidak mampu mengatasi rasa gerahnya sama sekali. Kembali wanita cantik itu mengibas-ngibaskan kedua tangan di depan wajahnya. Berharap semoga rona merah yang tadinya menjalari wajahnya segera menghilang dari sana. Dia yakin jika wajahnya telah semerah kepiting rebus akibat ulah Liam. Apa yang dilakukan Liam tadi di dalam lift, benar-benar membuat jantungnya bekerja dengan sangat keras. Bisa jadi tadi adalah waktu kerja terberat jantungnya selama hidup. Beruntung dia tidak terkena serangan jantung atau gagal jantung. Jika tidak bisa fatal akibatnya. "Bu Nazra, Bu Nazra ...." Berkali-kali Rini memanggil Nazra. Namun, sepertinya pikiran wanita itu sedang be