Raga dan Rayyan telah berhenti memukuli Liam. Bukannya karena mereka kelelahan, lain kanibal menatap pria itu yang menerima pukulan mereka dengan begitu pasarahnya. "Kenapa berhenti? Ayo, pukul lagi. Kalau memang hal itu bisa mengurangi rasa sakit yang dirasakan oleh Nazra, aku rela menerima semuanya," ujar Liam kembali berdiri tegap di hadapan Raga dan Rayyan. Kedua pria itu saling melemparkan pandangan. Seolah-olah saling berbicara dari hati ke hati. Tentang apakah mereka harus melanjutkan untuk memilih yang atau berhenti sekarang. "Kenapa? Aku ikhlas, kok," imbuh Liam memukul tubuhnya. Memberitahu jika raganya masih kuat untuk menerima pukulan dari kedua adik Nazra itu. Alih-alih menjawab pertanyaan Liam, Raga dan Rayyan justru menghentikan kegiatannya dan beranjak dari sana. Merasa