Bukan rumah orangtuanya tujuan Alin sekarang, melainkan ke rumah Fahmi untuk sejenak menenangkan pikiran di sana. Motornya masih melaju kencang membelah jalanan kota Jakarta di siang hari. Terik matahari semakin menyengat menyinari perkotaan, namun itu tak membuat Alin lantas menyerah. Masih bersama air mata yang terus berlinang dan menggenang di pelupuk mata. Ia tahu Rivaldo mengejarnya dari belakang, bahkan sampai saat ini. Entah pria itu mengenakan sepeda motor milik siapa, yang jelas ada di belakang Alin. Membuat Alin semakin melajukan motornya dengan kecepatan tinggi. Setibanya di tempat tujuan, Alin bergegas masuk ke rumah minimalis milik Cheff restoran sang Ayah ini. "MBAAAAK...." Teriaknya begitu masuk ke ruang tamu dan tidak menemukan siapapun di sana. "Di dapur!" Sahut si ist