Suatu malam di pinggiran kota di Auckland, Kalista berjalan tergesa. Dia ketiduran di flat temannya selesai diskusi tugas. Sebenarnya temannya menawarkannya untuk menginap, tapi dia tahu diri. Satu kamar itu sudah diisi dua orang. Lagipula roomate temannya yang dari Malaysia itu, tidak sekampus dengan mereka. Dia menyesal kenapa tadi tidak membawa mobil ke kampus. Malahan nekat jalan kaki. Karena itu dia sangat terburu-buru berjalan agar cepat sampai apartemen. Apartemennya jauh lebih nyaman. Papa mamanya terlalu memanjakannya. Agar lebih nyaman belajar di negeri orang, bahkan papanya membeli sebuah unit apartemen yang cukup mewah untuk kalangan mahasiswa. Tapi lokasinya memang agak lebih jauh dari kampus. Kalista berjalan terburu-buru. Entah kenapa perasaannya malam ini aneh. Tidak ena