BR~141

1269 Kata

“Anggun.” Wahyu mengetuk pintu kamar wanita itu dan menunggu sampai Anggun membuka pintu. Tidak sampai menunggu lama, Anggun membukanya dan memberi tatapan datar seperti dahulu kala. Ada apa sebenarnya dengan wanita itu? Kenapa sikapnya terkesan tidak ramah pada Wahyu. “Apa?” “Aku mau ambil Putra.” Karena ada perbedaan tinggi, Wahyu pun bisa dengan mudah melihat ke dalam kamar tanpa harus memiringkan tubuh. Menatap Putra yang tengah menggerak-gerakkan kedua tangan dan kaki di tempat tidur. Benar-benar menggemaskan. “Kamu mandilah, biar dia sama aku.” “Kena—” “Dia sudah minum s**u belum?” tanya Wahyu menyerobot masuk ke dalam kamar tanpa permisi. Menunduk di tempat tidur dan menatap mata bening yang menatapnya tanpa jeda. “Sudah dari tadi.” Anggun berbalik dan berjalan cepat menghampi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN