BR~125

1358 Kata

Syifa tersenyum lembut ketika melihat Budiman berjalan pelan menghampiri, lalu duduk pada kursi yang berseberangan dengannya. Suaminya itu memang tampak agak kurusan dan tidak terlalu merawat penampilannya selama berada di penjara. Namun, Syifa bersyukur karena Budiman masih diberi kesehatan dan tetap memiliki semangat dalam hidupnya. “Dua minggu lagi aku keluar,” ucap Budiman tidak sabar. Kedua tangannya terulur melewati jeruji besi dan langsung disambut hangat oleh sang istri. “Sabar, ya.” Syifa masih saja tersenyum, kemudian mengangguk. “Wahyu ... mau pergi.” “Wahyu mau pergi?” ulang Budiman tidak mengerti. “Tolong jangan bilang ke Darwin dulu,” jawab Syifa mengangguk, lalu menceritakan obrolan antara Desty dan Wahyu yang sempat didengarnya di dapur. Tidak hanya itu, Syifa juga men

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN