BR~123

1581 Kata

“Ini ... pengharum ruangan.” Wahyu protes dengan kedua mata yang melebar. Menatap satu buah pengharum ruangan yang berbentuk standing pouch, yang sudah berada di tangannya. “Anggun—” “Enak itu, Mas.” Setelah menyerahkan satu buah pengharum ruangan di tangan Wahyu, Anggun segera bergeser menuju etalase khusus perlengkapan bayi. “Aroma teh yang lagi viral. Tadinya mau cari kopi, tapi nggak ada.” Wahyu menarik napas panjang. Menahanya sejenak, lalu kembali mengikuti Anggun. Ia tidak akan membiarkan wanita itu berjalan seorang diri, meskipun di tempat umum seperti sekarang. “Anggun, pengharum mobilku—” “Mas, cobain ini.” Anggun menyodorkan botol parfum yang tutupnya sudah dibuka ke arah Wahyu, tepat di depan wajah pria itu. “Ini seger! Seperti strawberry, coba cium.” “Ini.” Wahyu mengambi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN