“Jadi, begini.” Syifa memandang Sabda dan Indah yang duduk di hadapannya. Karena semalam keduanya pulang terlalu larut, maka Syifa baru bisa bicara dengan keduanya pagi ini. “Sebenarnya, saya dan pak Budiman mau menikahkan kalian sesegera mungkin. Tapi, karena pak Regan minta menunggu hasil tes DNA, mau nggak mau kita tunda dulu sebentar.” Indah mengangguk. Tidak bisa berkomentar, karena pernikahan tersebut sebenarnya tidak ada di dalam rencananya. Namun, demi melindungi diri sendiri dan mencapai tujuannya, maka Indah mau tidak mau akan melakukannya. Namun, mengapa Regan masih harus menunggu hasil tes DNA, jika pria itu sudah yakin Indah adalah Anggun Kalingga? “Om Regan masih nggak percaya kalau Indah itu Anggun?” tanya Sabda belum mendapat kabar apa pun dari sang papa. “Sebenarnya di

