Entah pengecut atau memang terlalu stress, Kairav lebih memilih untuk keluar secepatnya dari rumah begitu ia bertengkar dengan Giandra. Kini pukul tujuh pagi, ia sudah berada di dalam mobil bersama Deril menuju ke kembali ke Bandara yang belum 24 jam sejak ia tinggalkan. Deril dan Kairav duduk di kursi penumpang mobil Alphard milik Kairav. Membiarkan supir mereka yang kali ini menyetir. Kairav bahkan keluar dari rumah hanya mengenakan hoodie besar berwarna abu-abu, topi dan juga kacamata hitam. Sedari tadi seperti orang bisu—lebih tepatnya seperti orang stress, karena tidak mau menatap siapapun, berbicara kepada siapapun. Ia lebih memilih diam dan menatap kearah jalananan. “Tadi malam nggak ada piring yang pecah kan di rumah?” Celetuk Deril untuk mencairkan suasanan. Tapi Kairav mala