Tampaknya Hening lebih siap menghadapi perpisahan setelah tugasnya selesai, tapi sebaliknya Devan yang tidak siap. Hal ini disadari Devan sepenuhnya dan dia berpikir bagaimana caranya agar Hening bisa selalu bersamanya. Sepertinya berterus terang kepada mama dan istri pertamanya adalah cara yang harus dia lakukan, tapi sekarang bukan saatnya. “Ning, apa kamu mau selamanya menjadi istriku?” tanya Devan pelan. Hening terdiam, tahu arah pembicaraan Devan. “Aku mau saja, Mas. Tapi pernikahan kita, ‘kan bersyarat, harus bercerai setelah aku melahirkan, lalu anak ini aku serahkan kepadamu.” Devan berdecak kecil, menatap Hening penuh sesal. Kenapa dia malah dihadapkan kesulitan saat sudah menikah dengan Hening. “Maaf, Ning. Aku malah membahas ini, kamu pasti nggak nyaman.” Hening tersenyum ke