Walau sudah beranjak remaja, tapi Dhevi tetap saja dengan kelakuan lamanya, suka - sukanya sendiri saja. Cuma gara - gara mau menginap dimana lebih dulu selama di Jakarta, mendadak jadi perkara besar. Sampai saatnya pulang dari mal dia masih setia dengan gerakan tutup mulut. Popa yang sudah kena plototan Moma, akhirnya mengalah dan bilang ke Dhevi bahwa tidak apa - apa kalau besok saja menginap di Cipete, seperti rencana orangtuanya. Seperti biasa, kalau sudah tidak mood maka sangat sulit mengembalikan keceriaan Dhevi. "Adek kenapa?" tanya Zaya yang bingung melihat kakak sepupunya mendadak bisu. Mereka berempat duduk di kursi paling belakang. Dea dan Ririn yang duduk di tengah saling menoleh mendengar pertanyaan Zaya,sedangkan mas Azki yang duduk di depan malah ngobrol sama supir mereka