Akhir Minggu Liam

1578 Kata

Di akhir minggu. Liam bangun pukul tiga pagi dan tak bisa tidur lagi. Langit masih gelap. Bahkan adzan Subuh yang merupakan alarm jati diri umat Muslim seluruh dunia itu. Belum menunjukkan tanda-tanda kumandang. Tanpa menyalakan lampu di lorong-lorong kediaman. Ia melangkahkan kaki perlahan. Menuju ruang keluarga bagai suatu tarian. Brukh. Dihempaskan pantatnya ke permukaan sofa. Sofa yang langsung menghadap halaman belakang rumah. Ia sengaja tak memasang gorden atau kelambu di pintu kaca pembatas. Ia ingin kapan saja bebas menikmati pemandangan halaman belakang rumah yang luas. Tanpa penghalang. “Hari ini enaknya ngapain, yaa…” tanyanya. Dinyalakan ponsel pintarnya. Di sana bertakhta wajah Kenna sebagai wallpaper. Tubuh yang mungil. Kulit yang putih. Hidung yang mancung. Dandanan natur

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN