Austin mengepalkan sebelah tangannya yang bebas sementara sebelahnya lagi menggenggam tangan Molly dengan lumayan kuat hingga membuat wanita itu sedikit kesakitan. “Untuk apa kamu bertanya tentang wanita itu?” Tanya Austin mencoba menahan amarahnya. “Aku hanya ingin mengetahui kabarnya. Aku koma selama tujuh tahun, itu waktu yang sangat lama. Aku ingin tahu, apa dia baik-baik saja. Dia pasti mengkhawatirkan keadaanku” Ucap Molly. “Kamu tidak usah mengkhawatirkan wanita itu. Kamu juga tahu kalau dia tidak menyukai keberadaanmu” Tegas Austin. “Dia itu adikku. Jadi wajar kalau aku ingin mengetahui kabarnya” “Kamu tidak memiliki adik seperti wanita sialan itu. Lupakan dia. Biarkan saja dia mati bersama harta yang dia puja!” “Jangan berkata seperti itu tentangnya, Austin!” “Kenapa? Kamu

