JANGAN LUPA FOLLOW AKUN PENULIS OLDHAAYUNIE(MARTINA) DAN TAP LOVE SEBAGAI JEJAK DAN COMMENT CERITA INI.
THANKS YOU!
Happy Reading,
4 tahun kemudian
Roma-Italia,
Seorang wanita cantik tampak mengerutkan wajahnya sambil menatap layar laptop tepat dihadapannya, sesekali ia memeriksa ponselnya hingga seorang wanita cantik berpakaian ketat itu muncul diruang miliknya, " Miss Carlotte, waktunya sudah tiba" ucap wanita itu yang tak lain sekretaris nya. Wanita yang dipanggil Carlotte tersenyum tegang sambil mempersiapkan diri serta riasan wajahnya. " Wajah anda kelihatan tegang, semangat Miss, saya yakin anda pasti bisa" ucap Maera.
" Semoga hari ini berjalan dengan lancar, kita pasti bisa, ayo" ucap Carlotte dan mereka pun pergi kesuatu tempat yang diyakini sangat menyeramkan sekaligus menegangkan.
***
Memakai Fitt Dress Hitam dengan kerah serta lengan panjang dipadukan dengan high heels hitam menambah kesan casual. Keempat wanita itu tiba disebuah Lobby perusahaan terbesar di Italia bagian Fashion.
" Carlotte kita pasti bisa" ucap atasannya sedangkan Carlotte tersenyum dan sesekali ia harus menghela napas, membuang rasa kegugupannya.
" Baiklah, siapkan diri kalian, kita pasti bisa " ucap atasannya dan keempat wanita itu melakukan tugasnya masing masing.
Hingga seorang wanita paruh bayah muncul, "Inzio( Mulai)" titahnya.
Dengan percaya diri dihadapan salah satu wanita berpengaruh, Carlotte mulai presentasinya dengan sangat bagus .
" Produk fashion kalian membuat saya tertarik, baiklah kita bekerja sama" ucap wanita paruh baya itu.
***
" Aku bebas!" teriak Carlotte didepan kantornya, sambil menteng tas dan berputar putar layaknya cinderela .
" Apa semuanya berjalan dengan lancar?" tanya Alessia yang tiba-tiba datang dan ikut berputar.
" Kya!" teriakan terkejut yang jadi jawaban pertanyaan Alessia.
" aku terkejut, kau memang sangat sulit diprediksi" ucap Carlotte sambil memegang d**a kirinya.
" Dan kaupun juga, ayo pulang" tarik Alessia.
" Tunggu, aku masih lapar" ucap Carlotte dengan dramatis.
" Mariana!, apa perut mu terbuat dari karet?"
" Ya, jangan manggil namaku dengan kencang. Tadi aku makan hanya sedikit, kau tahu lah jaga image"
Haa,helaan napas Alessia membuat gadis didepannya memelas. " Baiklah, ayo makan"
" ada tempat baru, katanya makanan disana enak-enak, ayo "
" baiklah" Alessia hanya mengikuti kemauan gadis didepannya itu.
***
Melepas helm yang dipakainya dengan sangat cepat, Mariana merapikan rambut merah gelap serta dress yang ia gunakan secepat kilat.
" Ayo" ucap Mariana dengan tidak sabar untuk masuk hingga ia menarik tangan Alessia dengan cepat.
" Bisa-bisa aku jadi gendut" ucap Mariana yang tak sadar mengucap dengan bahasa indonesia hingga Alessia malas berkomentar.
Pesanan mereka akhirnya datang setelah menunggu 30 menit , yakni Panzanela, Cannoli, Gnocchi dan Wine.
" Kukira kau tak akan pesan" ucap Mariana sambil memasukan makanan kedalam mulutnya.
" Aku juga lapar, cheers" . Kedua wanita itu sibuk mengunyah dan bercerita hingga melupakan waktu yang akan menuju ke angka sebelas malam.
" Ah, kenyang" ucap Mariana sambil mengusap perut ratanya.
" dan ngantuk " jawab Alessia cepat.
***
"Yakin tak mau menginap?" tanya Mariana ketika sampai dirumahnya.
" Sebenarnya aku ingin, tapi Archi menunggu ku pulang, bye Carlotte palsu" teriak Alessia membuat Mariana ingin melempar apapun yang ada didekatnya.
"Hati-hati wanita brutal!" teriak Mariana dan bergegas masuk kerumahnya.
Suasana yang begitu sepi ditambah selama empat tahun ia selalu menangis, dan bermimpi buruk bahkan selalu terbangun jam tiga pagi, tidurnya tak pernah nyenyak.
" Madam" panggil Mariana sambil melepas high heel yang ia gunakan, sambil menghidupi sakral lampu.
"Ma-" Mariana begitu terkejut ketika menatap kedua orang tuanya yang tengah menatapnya,tajam.
" Sudah puas meninggalkan keluarga mu, wahai putri ku?" ucap Diana yang tampak berkaca-kaca sedangkan Mariana terus menunduk tak ingin menatap ibunya.
" Pergi meninggalkan keluarganya yang tengah merindukannya setengah mati" ucap Nathan membuat Mariana menatap ayahnya dengan air mata jatuh begitu saja.
" Ayah, bunda, maaf" ucap Mariana terbata-bata sambil menyeka air mata yang terus keluar dengan deras.
“Sudah cukup nak ,kau menghilang tanpa jejak"
“Bun-bunda” Mariana memeluk Diana yang tampak menangis terisak.
" Maaf, bunda" ucap Mariana, Diana memeluk tubuh putrinya dengan sangat kencang.
“Ma-maaf kan Iana, bunda,"
“bunda selalu memaafkan mu nak,walau sebesar apapun kesalahan mu". Mariana melirik Nathan dengan takut , ia tahu bahwa ia telah mengecewakan ayah nya ,ia tahu bahwa ayah nya marah pada dirinya .Ia melepaskan pelukan bunda nya dan mendekati ayah nya,ia harus meminta maaf kepada keluarga.
“Ma-maaf ayah,Iana salah " sambil memeluk tubuh ayahnya.
“Kau memang bersalah Princesa . Empat tahun kami mencari mu,dan akhirnya menemukanmu di Italy dengan mengganti nama Carlotte"
“Apa salah kami sampai kau pergi meninggalkan kami ,nak? .Bahkan tak ada satupun yang bisa mengawasi dan melindungi dirimu ,dunia ini sangat kejam, nak !” ucap Nathan sambil mengelus punggung puterinya.
Mariana terus memeluk tubuh ayah nya dengan erat,”Kalian tak memiliki salah. Iana hanya ingin mandiri dan mewujudkan mimpi, ayah. Iana tahu dunia ini sangat kejam tapi Iana bisa menjaga diri".
“Kembali lah nak,sudah cukup kau bersembunyi,bunda merindukan mu nak ”.
“Bunda ,maafkan Iana .Di tempat ini adalah tujuan Iana,memulai karir dari nol .Tak mungkin Iana sia- siakan perjuangan dan kesempatan ini"
“sayang ,kamu bisa memulai karir mu di tempat jangkauan kami ,ayah mu ini begitu merindukan Princesa".
“Iana bahkan merindukan mu,Ayah .Maaf Iana begitu egois. Ayah tahu mimpi terpendam Iana kan? Jika Iana kembali ,maka semua orang tidak akan melihat karya Iana melainkan tunduk hormat ,karena mereka tau bahwa Iana adalah putri keluarga Rios .Iana tidak mau itu,Iana ingin dikenal jerih payah dan dikenal akan karir iana ,ayah.”
“Jika itu adalah keputusan mu ,maka ayah dan bunda mu tak bisa berkata apa-apa lagi melainkan mendukung dan menuruti putri ayah yang begitu keras kepala .Putri ku memang hebat,ayah bangga pada mu”.
Mariana tersenyum puas sambil memeluk kedua orang tua nya dengan begitu erat ,“ terima kasih ayah ,bunda “.
Tanpa disadarinya 4R tengah menatapnya tajam, satu kata "Sial!, matilah aku " sambil meneguk ludahnya kasar.
“Sangat ahli dalam bersembunyi ,Sweety?" ucap Sean Rios membuat Mariana hampir kencing keluar, Ia sangat takut pada sepupunya yang satu ini, ditambah mata tajam dan wataknya yang dingin membuatnya seperti serigala liar.
"Mariana Rios, seorang gadis lulusan terbaik salah satu Universitas Italy dan bekerja disalah satu perusahaan Fashion. Di ijazah mu bertulis nama aslimu sedangkan dunia luar dan teman-teman mu memanggil Carlotte R" Ucap Marron Rios .
" Jangan lupa dengan tangan kanannyaa" ucap Sam.
" Bahkan perusahaannya berjalan dengan pesat, tanpa tuannya" Timpal Marron.
" Ampuni aku, kakak-kakak ku yang tampan " ucap Mariana sambil berlutut dihadapan 4R yang tengah menatap tajam.
"Bunda, ayah. Tolong" cicitnya dan kedua orang tuanya tak mampu menolong dirinya dan sibuk menahan tawa.
" Bagaimana bisa aku memaafkan dirimu, gadis nakal. Setelah membuat keributan dan memberi luka" ucap Sean, mantap dan terus menatap tajam adiknya.
Mariana mengerti perkataan kakaknya, " memberi luka?, bukanya itu harus ditujukan pada pria itu?" Ia tetap diam dan hanya mengoceh pada dirinya.
" penampilanmu sangatlah dewasa, princesa" ucap Sam yang terus menatap perubahan dratis adiknya.
" Mengganti nama, dan merubah penampilannya, sempurna" ucap Sean,lagi. Sedangkan Mariana merasakan bahwa Sean sangat murka padanya, " ada apa dengannya?"
" Fine, maafkan aku yang telah merepotkan kalian!" teriak Mariana, kali ini ia tak akan menunduk dan berlutut melainkan menatap nyalang 4R terlebih Sean Rios.
" Memang sangat merepotkan " timpal Twins, adik kandung Mariana Rios. Tangan gadis itu sangat gatal untuk melempar bantal pada adik-adiknya, " Diam!, jomblo". Twins terpancing emosi ketika mendengar kata Jomblo ,“Biar kami jomblo ,tapi kami jomblo terhormat !, bahkan kau melupakan bahwa disini banyak yang jomblo, hahaha"
Mariana merutuki mulut lancang nya ,ia tahu bahwa 4R begitu sensitif pada kata jomblo .
“Sudah,sudah .Biarkan kami menghukum gadis nakal ini !”. ucap Marron membuat semua tertawa
“kalian jahat !” ,rajuk mariana dan berlari menuju kamarnya,
" Biarkan aku mengurusnya " ucap Sean dan mengikuti adiknya.
" Apa!" teriak Mariana membuat Sean terdiam sambil menatap tajam dan menyenderkan tubuhnya didepan pintu kamar.
" Kau bahkan lebih membelanya dari pada adikmu sendiri" ucap Mariana sambil menatap kakaknya yang terus diam.
" Karena kau memang bersalah, Mariana Rios" ucap Sean, dengan sangat dingin.
Mariana sangat tidak percaya kakaknya sangat marah padanya ,dan lebih membela pria itu dari pada dirinya, " AKU?, APA SALAHKU?, SEHARUSNYA KAU TANYAKAN PADA DIA . KENAPA AKU BISA PERGI JAUH!" ucapnya dengan nada sedikit berteriak bahkan air matanya hampir saja lolos keluar jika tak ia tahan dengan sekuat tenaga.
Sean menghela napas, dan duduk tepat disamping adiknya " Kau-"
" KAU TAHU, IA TIDUR DENGAN WANITA LAIN DAN MENGIRIMKU VIDEO ITU PADA KU, AKU TAK TAHU BERAPA BANYAK YANG IA TIDURI, TAPI MEREKA SELALU MENEROR KU DAN MEMBUAT KU TERSIKSA!" ucap Mariana dan air mata itu tak bisa dibendung lagi.
" Kakak, bagaimana bisa aku melanjutkan pertunangan ini, itu sangat menyiksa ku" ucap Mariana lagi sedangkan Sean tetap diam.
" Tolong aku, kak. Untuk kali ini saja" dan Sean memeluk tubuh adiknya dengan sangat erat.
" Baiklah, aku akan tetap diam dan tak akan ikut campur" ucap Sean sambil mengelus punggung Mariana yang terus menangis.
" Diamlah, gadis cengeng" ucap Sean syang terus membelai rambut panjang nan merah itu.
" YA!, AKU TIDAK CENGENG!" protes Mariana dengan mata sembab.
" Baiklah, gadis kecil!" ucap Sean, dengan malas.
" AKU SUDAH DEWASA!" protes Mariana membuat sean tersenyum.
" Are you okey?" tanya Sean dengan lembut, membuat Mariana mengerucutkan bibirnya " Setelah dibikin nangis, malah ditanya are you okey?" membuat Sean tersenyum.
" Sekeras apapun padamu, tetap saja aku akan luluh padamu,gadis nakal. Namun hukuman tetaplah hukuman " ucap Sean membuat Mariana melebarkan mulutnya, tak percaya dengan kakaknya.
" Kulkas berjalan"
" Apa!"
" Tidak !.Bunda, ayah. Tolong putri mu diamuk kulkas berjalan !" teriak Mariana yang terus berlari menuju ruang tamu.
" Ayah!" teriak Mariana lagi sambil bersembunyi dibalik punggung Nathan.
" Kemarilah, tak ada satupun yang bisa menolong mu, gadis nakal" ucap Sean, santai . Sedangkan yang lain tampak tertawa kencang dan tak lupa Twins dan Sam tampak kompak merekam moment itu.
" Ampun, kakak" ucap Mariana dengan cepat .
" Sudahlah, lihat makanan telah menunggu kita untuk disantap " ucap Nathan merelai membuat Mariana tersenyum legah.
" Dimana Madam?" tanya Mariana yang tampak mencari-cari.
" Sudah pulang, apa ia sering menemani mu setiap malam nak?" tanya Bunda dan diangguk mantap oleh Mariana.
" Kakak ku kan memang penakut , bund" ucap Twins serempak membuat Mariana menatam tajam kedua adiknya , " Bukannya aku takut, hanya mimpi buruk dan kesepian yang terus mengganggu ku".
Malam itu, Mariana terus tertawa dengan sangat bahagia bersama keluarganya .Hingga melupakan waktu menunjukkan pukul dua pagi.
***
Empat hari kemudian ,
Keluarga Rios harus kembali keindonesia ,sudah empat hari mereka tidak bekerja.Mariana yang begitu sedih hanya terdiam melihat keluarga nya pergi.
“Berhati hatilah putri ku,Ayah menunggu mu di indonesia”
“Ingat jaga diri mu,makan teratur ,dan juga kembalilah untuk menemui kami”.
“ Siap komandan ,Iana pasti akan merindukan kalian”.
Kedua orang tuanya tersenyum
“Jika rindu, maka pulanglah !” .
Keluarganya begitu hebat jika menyangkut kekompakan dan menyudutkan dirinya .
“Baiklah, putri ayah yang dewasa, kami akan berangkat .Ayah percaya dan bangga pada mu,nak “.
Mariana tersenyum sambil memeluk ayah dan bunda nya .
“Kakak ku yang cerewet, adik mu yang ganteng ini akan pulang ,ayo kembaran ku yang jones waktu nya pulang”.
Seketika mariana dan seluruh keluarga tertawa lepas ,adik-adik nya begitu konyol . Tak lupa ia menjitak kepala milik kedua adiknya".
" Dah, hati-hati ya" ucap Alessia, Marko dan Mariana dengan serempak.
" Sweety, jangan lupa" ucap Sam kepada Mariana menggunakan bahasa indonesia membuat Mariana tertawa, " sangat disayangkan, ia telah dimiliki orang lain ,kak" jawab Mariana membuat Sam terdiam.
" sebelum jalur melengkung, aku akan tetap pepet" ucap Sam membuat Mariana tertawa sedangkan kedua sahabatnya tetap terdiam bengong.
setelah kepergian keluarganya, Mariana kembali keperusahaan untuk bekerja namun sebelum itu ia telah mengkode kedua sahabatnya untuk berkumpul.
***
Pukul delapan malam, Mariana bergegas secepat mungkin menuju Bar, " Tunggulah aku !" ucap Mariana di telpon sambil berlari menggunkan High heels tujuh meter. Gadis itu tak menyadari, seorang pria berjas tengah menatapnya dari balik ruangan berkaca .
" Sorry" ucap Mariana sambil mengatur napasnya dengan cepat.
"Terlambat Sudah menjadi darah daging, ayo minum " ucap Marko.
" Cheers" teriak mereka bertiga dengan serempak dan meneguk wine hingga tanda tak bersisah.
Musik berdetum dengan keras, Mariana tampak tertawa dan sesekali menari sedangkan Alessa tengah sibuk melompat lompat, satu kata " sangat liar!" teriak Mariana membuat Marko tertawa.
Alessia bergegas menarik tangan Mariana menuju kerumunan, menari dengan santai beberapa pria tengah sibuk menatap mereka namun Marko menyadari seseorang yang sangat mencurigakan,hingga ia menemui pria itu.
" Kau temannya?" tanya pria itu dan terus menatap Mariana menari .
" Tuan, jangan menatap teman ku seperti itu" Ucap Marko, memperingati dengan sopan.
Pria itu tersenyum miring, " Aku Marlon Teixeira, Tunangan Mariana Rios" ucapnya membuat Marko melotot tak percaya, " Really?, pantesan ia tampak menghindar dari pria yang mendekatinya"
" Hubungan kami sedang renggang, aku minta tolong padamu , untuk menjagannya" ucap Marlon dan pergi begitu saja meninggalkan Marko terdiam.
" PERCAYA ATAU TIDAK, SELAMA EMPAT TAHUN, AKU TAK BISA MELUPAKANNYA !" Teriak Mariana yang tengah mabuk sedangkan Marko tengah menahan ketawa.
" APA KALIAN PERNAH PATAH HATI?" tanya Mariana dengan sedikit berteriak.
" TENTU SAJA, AKU SELALU PATAH HATI" jawab Alessia dengan sedikit berteriak.
Sedangkan Marko tetap diam, menatap dua wanita itu tengah mabuk dihadapannya, " SUDAH KU KATAKAN, KALAU TAK BISA MINUM BANYAK JANGAN MINUM YANG BERAKOHOL. KALIAN BERDUA SANGAT MENYUSAHKAN" ucap Marko sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.
" Aku bahkan bingung membawa kalian pulang" ucap Marko sambil menatap kedua wanita itu.
" Biarkan aku membawanya, Kalian tolong bantu wanita itu untuk sampai dirumah " Ucap Marlon membuat Marko terdiam.
Marlon menggendong Mariana menuju mobil yang tengah menungunya di depan lobby, " Sejak kapan kau mabuk?" tanya Marlon dan terus berjalan.
" Sejak aku tahu apa itu patah hati" jawab Mariana membuat Marlon terdiam.
Ketika sampai didepan rumah minimalis milik Mariana Rios, Marlon menggendong tubuh gadisnya, dengan dibukakan pintu oleh Madam.
" kembali lah tidur, Madam.Aku yang akan mengurusnya" ucap Marlon membuat Madam mengerti dan kembali tidur.
" Carlotte R, gadis nakal" ucap Marlon sambil menatap Mariana tertidur dengan pulas.
" Jangan pergi, aku takut " ucap Mariana, menarik tubuh Marlon hingga pria itu terjatuh menindih gadisnya.
" Apa yang kau perbuat padaku? hingga aku benar-benar tunduk padamu" bisik Marlon tepat dihadapan wajah Mariana, hingga mata itu terbuka menatap Marlon dengan berkaca.
" Aku tak ingin mimpi buruk itu kembali, are you okey?" tanya Mariana sambil mengelus d**a bidang milik Marlon. Tanpa aba-aba Mariana mencium bibir pria itu dengan sangat brutal, tangannya kembali menarik tubuh Marlon agar menempel dengan erat .Namun Marlon menopang tangannya agar tak menindih gadisnya yang ada dibawahnya.
" Kau sedang mabuk, tidurlah " bisik Marlon sambil menghirup oksigen dengan rakus.
" Jangan pergi" ucap Mariana sambil memeluk tubuh Marlon dengan kuat, Tanpa memperdulikan Marlon yang terus menahan tangannya agar tak menindih tubuh Mariana.
" Tidurlah" ucap Marlon tepat didepan bibir merah nan bengkak yang ia perbuat barusan.
Mariana kembali menutup mata, namun secepat kilat ia melepas tangan Marlon yang tengah menopang tubuhnya hingga mereka benar-benar menempel dan wajah Marlon terbenam di leher jenjang milik Mariana.
" Tubuh ku berat" ucap Marlon .
" Tidurlah" jawab Mariana cepat.
"Mimpi ku sangatlah indah, setelah empat tahun mimpi buruk yang selalu meneror ku " ucap Mariana.
Te AMO
###
Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca cerita ini.Mohon dukungannya berupa Comment dan Tap Love, untuk menyemangati Author .Thank you,Love You All