Ketika Anda mengunjungi situs web kami, jika Anda memberikan persetujuan, kami akan menggunakan cookie untuk mengumpulkan data statistik gabungan guna meningkatkan layanan kami dan mengingat pilihan Anda untuk kunjungan berikutnya. Kebijakan Cookie & Kebijakan Privasi
Pembaca yang Terhormat, kami membutuhkan cookie supaya situs web kami tetap berjalan dengan lancar dan menawarkan konten yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan Anda dengan lebih baik, sehingga kami dapat memastikan pengalaman membaca yang terbaik. Anda dapat mengubah izin Anda terhadap pengaturan cookie di bawah ini kapan saja.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
‘Calon Istri?’ Sejak kapan aku menjadi calon istri Mas Agung. Jadi karyawannya saja rasanya pengen menyerah kalau tidak kepepet kebutuhan. Setelah mendapatkan ucapan sarkas dari Mas Agung, Pak Bagas kembali ke kokpit. Sebelum kembali dia memberikan satu kotak donat untukku. Sebenarnya aku ingin membuka kotak donat yang ada di pangkuanku. Dilihat dari merk donatnya sih pastinya enak rasanya. Tapi, Mas Agung menatapku dengan tatapan sinis membuat nyaliku menciut. “Kamu sengaja ingin menggoda Pilot tadi?” Aku membulatkan mata ketika Mas Agung menuduhku. “Kok gitu ngomongnya. Mas jahat banget sih!” “Kalian baru saja kenal tapi Pilot itu sudah memberimu makanan sebanyak dua kali. Sangat tidak masuk akal.” “Ya, aku nggak tahu lah. Tanya langsung sama Pak Bagas, kenapa dia kasih aku makanan

