Tiga hari sudah sejak acara camping. Dan sampai saat itu juga Cherry masih belum mendapat kesempatan bertemu dengan Nico. Cowok berkacamata itu seolah lenyap ditelan bumi. Setiap pagi, bahkan saat bel satu menit lagi akan berbunyi, Nico tidak juga muncul saat Cherry menunggunya di koridor depan kelas cowok itu. Saat istirahat, Cherry hanya bisa bertemu Arif sesekali di kantin tanpa Nico. Saat pulang sekolah pun, meskipun Cherry sudah berlari dari kelasnya untuk menghadang Nico di tangga gedung kelas sebelas, cowok itu tak pernah muncul. Bahkan cowok itu absen dari segala kegiatan ekskul. Cherry bertanya apa yang salah dengannya, pasalnya sejak pulang dari Singapore, Nico benar-benar berubah jadi lebih ketus dan dingin dari sebelumnya dan sekarang cowok itu jelas-jelas mengindarinya. “C