Pagi ini mereka memulai rutinitas nya kembali yaitu sekolah. Setelah beberapa hari izin karena pernikahan nya.
Mereka mengawali nya dengan aksi mondar-mandir mencari barangnya masing-masing. Kamar mereka dan barang-barang nya pun belum tertata dengan rapi dan masih campur aduk menjadi satu.
Briyan yang sibuk mencari dasinya sedangkan Nabilla sibuk mencari bukunya yang lupa ia taruh mana.
"Bill bantu cari dasi gue!" Suruh Briyan yang sudah menyerah mencari dasinya yang tidak ketemu dari tadi.
Padahal sebelum nya ia tidak pernah kesusahan seperti ini saat mencari barang. Kamar nya pun juga tak seberantakan ini sebelum nya.
"Enak banget lo ngomong, buku gue juga ilang kemana lagi? Perasaan semalem gue taruh di sini deh kok nggak ada." Nabilla mulai mencari di bawah kolong meja yang hasil nya pun zonk.
"Aduh yan udah siang buku gue nggak ketemu. Terus ini tu buku pelajarannya bu Siti yang garangnya kebangetan lagi bantuin dong " rengek Nabilla pada Briyan yang masih sibuk mencari dasinya.
"Bacot banget sih lo! sama aja dasi gue juga belum ketemu kali." Jawab Briyan kesal.
"Coba deh mana tas lo, kali aja kebawa sama lo."
Briyan mengambil tasnya yang berads di atas meja belajarnya.
"Nih." Briyan memberikan tasnya pada Nabilla setelah itu ia melanjutkan misinya mencari dasi.
Nabilla mengobrak-abrik isi tas Briyan ia malah menemukan dasi Briyan, namun dia hanya diam dan menahan tawa nya karena nanti ia bisa di tinggal karena bukunya belum ketemu.
Setelah mengeluarkan seluruh buku dan barang yang ada di dalam nya akhirnya ia menemukan apa yang ia cari-cari dari tadi.
"Yan lo apaan sih? Kalau masukin buku tuh liat-liat dong jangan asal comot aja, buku orang lain lo embat aja." Omel Nabilla.
"Ya mana gue tau, orang gue lagi buru-buru. Sekarang mending lo bantu gue cari dasi dari pada ngoceh mulu!"
"Nih." Nabilla memberikan dasi Briyan yang ia temukan dari dalam tas nya sambil menahan tawa.
"Kok lo bisa dapet? Lo nemu di mana?" Tanya Briyan bingung.
"Di tas lo! Palingan juga lo sendiri yang naruh."
"Iya kali." Ucap Briyan sambil nyengir dan memakai dasinya.
"Yuk berangkat udah siang." Ajak Briyan.
Setelah itu mereka segra berangkat kesekolah karena sudah siang.
Sesampai nya mereka di parkiran sekolah, Nabilla yang terburu-buru nyelonong saja. Namun tangan nya lebih dulu di tarik Briyan.
"Apa sih yan! Udah siang nih." Ucap Nabilla kesal
"Kita barengan. " ucapnya dingin.
Nabilla hanya menggerutu kesal. Karena bisa-bisa di berondongi pertanyaan lagi oleh teman-temannya lagi.
Mereka berjalan barengan menuju kelasnya ia juga tidak tau kesambet setan mana Briyan pagi ini sampai mau mengantar nya ke kelas. Sebenarnya Nabilla tidak nyaman dengan Briyan kali ini, karena banyak pasang mata yang menatap nya tidak suka.
Tiba-tiba muncul dua sahabat Briyan. Yaitu Tomy dan Jerry.
"Whess. . .temen kita bawa cewek, tumben banget. Biasa nya aja anti banget." Goda Tomy pada Briyan.
"Bacot lo Tom and Jerry." Jawab Briyan acuh sambil menruskan jalan nya tak memperdulikan nya.
"Ngomong-ngomong siapa ni cewek Yan? Tumben lo sama cewek kenalin boleh kali." Goda Jerry, karena pada dasarnya Jerry playboy kelas hiu.
"Nggak ada urusan nya sama lo, sana minggir."
Tommy yang kepo nya ngalahin wartawan menarik tangan Briyan agar berhenti.
"Yan jawab deh lo ada apa-apa kan sama dia? Eh--bukan nya dia itu yang suka lo hukum ya?" Ucap nya sambil berbisik-bisik.
Briyan menyentak tangan Tommy yang masih memegang pergelangan tangan nya "Kalau gue bilang pacar gue lo mau apa?!" Jawabnya dengan nada kesal dan langsung menarik tangan Nabilla paksa meninggal kan mereka berdua dengan muka melongo nya.
"Lo apaan sih Yan? Pakek bilang pacar gue lagi." Protes Nabilla tak terima, karena bisa-bisa banyak gosip yang menyebar di sekolahnya.
"Dari pada gue bilang lo istri gue? Ya tambah nggak lucu kan?" Ucap Briyan dengan enteng nya membuat Nabilla geram sendiri.
Briyan mengantarkan Nabilla sampai ke depan kelasnya.
"Sono masuk, belajar yang rajin jangan bolos jangan tidur di kelas!" Peringat nya.
"Bawel lo suka-suka gue dong, yaudah sono buruan minggat dari sini sebelum di serbu cabe nya kelas gue." Ucap Nabilla sambil mendorong bahu Briyan agar pergi.
"Ngusir nih?"
"Iya gue Ngusir lo! Cepet pergi."
"Yaudah gue ke kelas." Setelah itu ia berjalan berbalik arah menuju kelas nya. Entah mengapa pagi ini ia sudah mulai mengurangi kata ketus serta kata singkat yang sering ia ucap kan pada semua orang. Semua akan ia lakukan demi mama nya.
•••
Bell pulang sekolah telah berbunyi 5 menit yang lalu. Namun Nabilla belum juga keluar, Briyan nenunggu Nabilla di parkiran dengan menggerutu kesal karena Nabilla tidak datang-datang.
Ia segera menghubungi Nabilla agar cepat keluar dari kelas, karena ia sudah lumutan.
Tak lama kemudian Nabilla datang dengan berjalan tergesa-gesa.
"Sory gue lama, tadi gue piket dulu." Ucap Nabilla dengan nafas tersenggal-senggal.
"Yuk cepetan." Setelah itu mereka memasuki mobil Briyan.
"Yan, mampir ke rumah mama ya." Pinta Nabilla.
"Ngapain?." Tanya Briyan.
"Mau ngambil barang gue, sekalian ketemu sama mama udah kangen gue." Jawab Nabilla dengan riang.
"Nggak ketemu beberapa hari aja udah kangen apalagi kalau tahunan bisa nangis darah lo." Ejek Briyan.
"Ihh... apaan sih lo apa salahnya gue kangen sama mama gue!" Ucapnya ketus setelah itu ia mengalihkan pandangannya.
"Gitu aja ngambek." Ejek Briyan.
Setelah beberapa menit melakukan perjalanan, akirnya mereka sampai di rumah orang tua Nabilla.
Nabilla langsung berlari masuk ke dalam rumahnya tanpa memperdulikan Briyan yang berada di belakangnya.
"Mama, anakmu yang cantik pulang!! Yuhuu..." teriak Nabilla saat ia masuk ke dalam rumah nya.
"Yaampun dateng-dateng teriak-teriak. Salam dulu dong Bill." Ucap Renata yang baru datang dari arah belakang.
Mereka pun langsung berpelukan erat dan berkangen-kangen Ria.
"Nabilla udah kangen banget sama mama dan semua." Ucap Nabilla manja.
"Alay deh kamu. Ngomong-ngomong Briyan mana?" Tanya Renata sambil clingukan mencari Briyan.
Belum sempat Nabilla menjawab Briyan sudah berada di sampingnya.
"Siang ma." Ucap Briyan setelah itu menyalami Renata.
"Baru pulang?"
"Iya ma." Jawab Briyan.
Setelah itu mereka mengobrol di ruang tamu.
"Bang Rio mana ma?" Tanya Nabilla yang sedari tadi tidak melihat kakaknya.
"Tadi di kamar sama Viona." Jawab Renata.
"Kak Vio juga di sini?" Tanya Nabilla antusias.
"BANG RIO, KAK VIO!! SINI!" Teriak Nabilla dari ruang tamu.
"Heh toa' banget mulut lo." Ucap Rio tak terima sambil menyumbul kan kepala nya di pintu kamar nya.
"Ternyata mulut lo nggak berubah ya? Nggak bayangin kalau gue jadi Briyan yang tiap hari denger toa lo." Cibir Viona.
Viona dan Rio juga ikut duduk di sofa dekat mereka.
"Kok lo berdua bacot sih?" Ucap Nabilla sambil memandang mereka sinis.
"Biarin, Dalam rangka apa lo kesini?" Tanya Rio.
"Ya kangen sama semua lah." Jawab Nabilla dengan terus memeluk mamanya. Ia memang sangat manja sekali dengan keluarganya terutama mama nya.
"Bill jangan mulai deh udah besar manja terus kamu." Ucap Renata pada Nabilla yang terus menggelendot.
"Biarin ma kalau nggak gini nggak ada yang manjain billa."
"Tuh Yan, Si Billa udah kode masak lo nggak peka." Goda Rio pada Briyan yang sedari tadi diam saja menyimak pembicaraan mereka.
"Kode apaan bang?" Tanya Briyan bingung karena ia tidak tau maksud kakak iparnya itu.
"Minta di manjain lah masa lu nggak tau sih." Jawab Rio. Setelah itu mereka tertawa kecuali Nabilla dan Briyan yang masih diam cengo.
"Ihh males banget manja sama dia." Ucap Nabilla kesal.
"Serah!"
"Udah nggak usah berantem, mama mau ke kamar dulu." Setelah itu Renata meninggalkan mereka berempat di ruang tamu dan berjalan menuju kamar nya.
"Kak Vio sejak kapan di sini?" Tanya Nabilla.
"Dari kemaren gue di titipin di sini, Daddy sama Mommy lagi di rumah Oma." Ucap Viona cemberut.
"Kasian deh lo." Ejek Nabilla.
"Main yuk." Ajak Rio.
"Main apa ya enaknya?." Mereka semua berfikir.
"ToD aja gimana." Tiba-tiba Briyan berseru begitu saja.
"Oke juga, Yuk." Sahut Ruo dengan semangat 45 nya.
"Yuk mulai." ucap Viona sambil memutar botol air mineral.
Akhirnya mereka berempat pun asyik bermain ToD. Dengan terus memojokkan Nabilla yang terkena giliran paling akhir.
"Bill lo pilih Turth apa Dare?." Tanya Viona.
"Hmm... bingung gue. Bentar mikir dulu." Nabilla berfikir keras karena pasti kakaknya ini pasti akan balas dendam. Karena tadi ia memberikan dare yang sangat gila.
Ia menyuruh Viona memakan alpukat dan Viona langsung mutah-mutah sampek lemas. Karena ia sangat jijjk dengan yang namanya 'Alpukat'.
"Payah lo nggak berani dare, Huu cemen." Ejek Viona agar Nabilla mau memilih Dare.
"Oke gue dare." Putus Nabilla karena ia tidak mau di anggap cemen oleh kakaknya, ia siap dengan apa pun resiko nya.
"Oke, tantangan lo adalah foto mesra sama Briyan serah mau gaya gimana terus posting di ig." Tantang Viona.
Briyan dengan Nabilla yang mendengar langsung membulatkan matanya kaget.
Sedangkan Rio malah tertawa terpingkal-pingkal.
"Lo udah gila apa? Ngasih dare kayak gitu?." Tanya Nabilla yang tidak terima.
"Lo aja ngasih dare ke gue juga ngggak kira-kira. Gue juga bisa kali." Viona tertawa penuh kemenangan.
"Kalau lo nggak mau bawa kita ke Mall dan bayarin semua barang-barang yang kita beli." Ancam Rio tak main-main.
"t*i lo semua." Nabilla mengerucutkan Bibirnya sebal.
"Berani nggak? Alah cupu kalian." Ejek Viona.
Tanpa banyak bicara Briyan mendekat kan kepala Nabilla ke arah nya dan mencium kening nya sambil memotret nya.
Sedangkan Nabilla langsung kaget setengah mati yang tiba-tuba di di cium seperti itu.
"Huu cie Billa cie... jadi iri deh, gue mau suruh Ellena ke sini deh biar nggak ngerasa jomblo." Sorak Rio sambil memeluk bantal sofanya.
"Nasib joblo nggak enak juga ya. . Daku mah apa atuh yang masih jomblo cuma bisa nepokin nyamuk doang -_-" ucap Viona Dramatis sambil menepuk-nepukkan tangan nya di udara.
"Makanya nggak usah sok jual mahal deh sama si Bisma. Di kejar Cogan aja sok jual mahal lo untung masih ada yang ngjar-ngejar kalau nggak? Ngenes banget!" Ejek Rio pada Viona. Bisma adalah temen Rio yang selalu ngejar-ngejar si Viona namun selalalu di abaikan saja oleh nya karena umur Bism yang jauh di bawah nya.
"Males banget sama cowok suka tebar pesona kayak dia." Viona bergidik ngeri.
"Awas aja kalau lo sampek jadian sama Bisma, PJ gue banyak sendiri." Ucap Rio yakin.
"Nggak mungkin! Nggak mungkin!" Viona menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Kok jadi debat gini sih? Eh yang upload ke ig lo apa Briyan?" Tanya Rio
"Gue nggak mau! Bisa di kroyok fans dia kalau gue yang post tu foto." Ucap Nabilla sambil membayangkan di kroyok oleh fans-fansnya Briyan yang banyak naujubilahh.
"Terus gue gitu?" Tanya Briyan sambil menunjuk dirinya.
"Emang siapa lagi? Ya lo lah." Ucap Nabilla ngotot.
"Alah udah deh, terserah kalian yang penting ada di ig dalam waktu 1 menit dari sekarang." Ucap Rio tak terbantah kan.
Nabilla dan Briyan masih terus berdebat mengenai foto itu.
Dan Akirnya Briyan lah yang mengalah, karena jurus mulut merconnya yang siap meledak-ledak.
"Cepet upload fotonya." Suruh Nabilla seenak nya.
"Bawel!" Setelah itu Briyan membuka handpone nya dan membuka aplikasi i********: nya.
Briyan_Alvaro
[Foto]
ToD.
"Udah nih." Ucap Briyan kesal setelah itu meletak kan handpone nya asal.
Mereka lalu membuka instagramnya sendiri-sendiri di hpnya.
"Oon banget sih lo pakek ngetag gue segala! Tamat lah riwayatmu nak." Nabilla langsung menepuk jidatnya.
"Biarin." ucapnya cuek.
Tak lama kemudian banyak notifikasi di hp mereka karena pemberitahuan.
Jerry : yaampun temen gue
Tommy_63 : yaampun temen gue(2)
CintaiKamue: sakiet hatiekueh....
DillaKM : Njirr Billa.
Sofia_Ra : Jangan di tiru adegan ini, hanya di peragakan oleh para ahli :D
OLShop : diskon CD 20.000 dapet 4.
BellaNisya : dasar muna dulu bilang nya nggak suka!
Rosita_Sita: cabe-cabean nggak laku, bisanya godain cowok ganteng.
RahmaIR : cewek ganjen centil cabe!!!!
Mereka membaca komen-komen foto itu dengan cekikikan. Sedangakan Nabilla menggerutu kesal.
"Tuh kan gue di Bully lo sih kak kasih tantangan kek gutu." Ucap Nabilla kesal.
"Itu sih DL." Ucap Rio dan Viona barengan setelah itu mereka berdua tertawa bersama.
"Yaudah ngambek gue pokoknya! Yuk Yan pulang." Nabilla langsung menarik Briyan untuk berdiri.
"Biasa aja kali, nggak usah narik-narik gitu bisa kan?" Ucap Briyan kesal.
"Wah-wah macannya ngamuk, awas Yan bisa di makan lo." Ucap Rio sambil terus tertawa terpingkal-pingkal.
"Diem lo! Mau gue makan lo!" Ucap Nabilla kesal.
"Yaudah kita pulang. Tolong salamin ke mama. Keburu ngamuk nih, soalnya belum jinak" Goda Briyan sambil ikut tertawa.
"Di kira gue macan belum jinak." Ucap Nabilla tak terima.
Setelah itu mereka segera pulang ke rumah karena Nabilla yang sudah terlanjur kesal.
•••