Angin yang berhembus ringan ikut menggugurkan dedaunan musim gugur yang sudah sempurna menguning, melayang lembut mengiringi dua insan yang sedang saling berbagi rasa di tengah udara sejuk musim gugur. Alea membiarkan pintu balkon kamarnya terbuka, mereka sudah tidak memerlukan pendingin ruangan lagi. Tubuh Alea sedang merintih lembut di bawah naungan tubuh besar suaminya yang seperti sedang mengaduk-aduk jiwanya dengan berbagai gairah dan rasa. Bukan hanya sentuhan fisik, tapi hati serta pikirannya juga sedang dibuai oleh rasa cinta. Alea merasa sangat begitu dicintai dengan semua cara pria itu menyentuhnya, merasa dibutuhkan dengan berbagai wujud ciuman yang seolah tanpa puas, dan merasa dimiliki dengan begitu dominan ketika tubuh pria itu terus mengerang hebat di atas tubu