"Al, tolong kembalikan gelas papamu ke dapur," perintah Alea pada putranya. Bocah laki-laki berumur lima tahun itu segera beranjak turun dari ranjang setelah mencium papanya dan mengambil gelas yang diulurkan Alea. "Ingat langsung pergi tidur ke kamarmu minta mbak Eka untuk temani dulu." Alea masih mendengar langkah kaki putranya hingga keluar dari pintu. Di luar sedang hujan menjelang bulan Desember suara rintik hujan dari jendela yang Alea biarkan terbuka segera menenggelamkan suara langkah kaki putranya. "Apa Mas ingin aku menelpon Troy?" tanya Alea dan tuan Anmar mengangguk. Setelah menelpon Troy, Alea kembali naik ke atas ranjang untuk memeluk suaminya. "Apa masih dingin?" Alea memeluk lebih rapat karena tubuh suaminya masih seperti menggigil. "Ingat semua pesanku, Alea." Ale