"Tatap aku, Alea." Troy masih menggenggam tangan Alea. "Aku bukan orang lain untukmu, kita bukan dua orang yang baru mengenal untuk satu atau dua tahun dan aku yakin kau pasti juga tahu apa tujuanku. Biarkan aku menemani hidupmu, menjaga kalian, kau tidak harus mencintaiku." Tanpa sadar air mata Alea malah menetes, tentu Alea juga tidak menutup mata atas semua pengorbanan Troy demi untuk kebahagiaan papanya. "Aku tidak bisa seperti itu padamu." Bagi Alea pernikahan tetap bukan main-main entah itu dulu atau sekarang semuanya harus memiliki tanggung jawab dan Alea tidak yakin dirinya bisa kembali menjadi seorang istri untuk siapapun. "Aku tahu kau wanita hebat mungkin kau sudah tidak membutuhkan pria sepertiku tapi aku membutuhkanmu." Alea terus menggeleng. "Jangan bicara seperti itu."