Motor yang di kenderai Gracio memasuki sebuah pekarangan rumah besar dan mewah. Ia memarkirkan motor nya di depan teras rumah tersebut. Kemudian turun dan berjalan dengan santai menaiki anak tangga teras. Sambil bersiul senang. "Pagi, mas Cio " sapa dua orang pria berbadan tegap yang berdiri di depan pintu. "Ho.. pagi Om Idun dan Om Fiko. Ci Shani di rumah kan ,?" Balas Cio dengan sopan dan ramah. "Ada,mas. Masuk aja " Cio mengangguk, ia lalu berlalu masuk, tapi kembali keluar membuat dua pengawal itu heran. "Ada apa mas ?" Tanya Fiko, padanya Cio. Laki - laki itu menggeleng. Ia malah merogoh saku celana jins nya dan mengeluarkan dua permen karet. "Nih, buat Om berdua. Lumayan buat nguyah " jawab nya sambil terkekeh sendiri. "Makasih, mas. " ucap Fiko, menerima dua permen karet terse