POV Satria "Siapa? Cepat katakan." Desakku tak sabar karena bukannya segera bicara, dia terus tersenyum-senyum dengan tatapan ke wajah ayahnya ini. Aku mengerutkan kening. Apa jangan-jangan, yang dia sukai adalah Nina? Itu bisa jadi. Memikirkannya membuatku kesal. Aku mengembuskan napas pelan, dengan tatapan terus ke arah Zaki. "Janji tidak akan marah?" tanyanya memastikan, jari kelingking di lengkungkan kemudian dia mengangkat jari itu ke udara. "Kamu seperti anak kecil," kataku. "Ha ha. Ayah juga, bukan?" "Kamu yang seperti anak kecil." Kutatap jari kelingkingnya yang terus terulur ke udara. "Tidak mau janji, berarti tidak akan kukatakan." Dia mengulum senyum. Apa boleh buat. Aku pun mengangkat tangan, dua jari kelingking pun tertaut di udara. Langsung kulepas saat menyadari kami