Langkah Berani

1295 Kata

Kunjungan ke salon mewah itu terasa seperti sebuah misi mata-mata. Setiap langkah Saskia di atas karpet tebal dibayangi oleh bayangan besar Leo, yang berdiri tak jauh dari pintu ruangan perawatan, matanya tak pernah benar-benar meninggalkannya. Terapis yang ramah memandunya ke ruang VIP. Suara lembutnya, wewangian lavender, dan penerangan temaram seharusnya menenangkan. Tapi bagi Saskia, setiap detik adalah kesempatan yang harus direncanakan dengan matang. "Ada permintaan khusus, Nyonya?" tanya terapis itu sambil mempersiapkan alat. "Tidak. Tolong, aku butuh ketenangan," jawab Saskia, berusaha terdengar lelah. Itu bukan pura-pura. Ketegangan membuat kepalanya berdenyut-denyut. Saat terapis itu pergi sebentar untuk mengambil bahan, Saskia membuka tas kecilnya dengan tangan yang sedikit

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN