Di lantai bawah, para pelayan terkejut melihat Saskia yang panik dan berkaca-kaca. Tanpa peduli protokol, dia langsung menuju garasi dan mengambil mobil sendiri—sesuatu yang selalu dilarang Geo. Perjalanan menuju lokasi terasa seperti mimpi buruk. Setiap lampu merah, setiap kemacetan, membuatnya semakin histeris. Tangannya mencengkeram setir dengan kuku yang memucat. Dia sangat tidak sabar!. Setiap tarikan nafasnya hanya ada rapalan doa agar Geo selamat. "SABAR, OM GEO! AKU DATANG!" teriaknya ke kemudi, seolah Geo bisa mendengarnya. Saat sampai di lokasi, pemandangan mengerikan menyambutnya. Puluhan kendaraan darurat, kerumunan orang, dan di kejauhan—serpihan mobil mewah yang hancur tersebar di sekitar danau. Saskia memarkir mobil sembarangan dan berlari menerobos kerumunan. "OM GEO!

