"Grace sedang mengandung darah dagingku!" Luciel tahu, mungkin ini adalah karma baginya. Dulu dia sudah mengambil wanita milik lain lalu membunuhnya, sekarang semua terjadi lagi. Kali ini, dia adalah pria malang yang tunangannya telah hamil karena pria lain. Hukum alam memang sadis, bukan? Buk. Luciel kehilangan kendali atas dirinya, sebuah tonjokan keras mengenai wajah Arlen. Tapi itu belum cukup untuk menenangkan emosi Luciel. "Manusia b***t! Kamu harusnya kubunuh dari dulu!" Tonjokkan kedua Luciel ditahan oleh tangan Arlen. Tenaga mereka seimbang dan begitu juga emosi mereka. "Kau tidak akan mudah membunuhku, Lucifer. " "Jangan panggil namaku dengan sebutan 'itu'. " "Lalu apa? Kau minta di panggil dengan sebutan manusia bermuka dua? Atau harus ku sebut pembunuh?" Deg.

