"Jadi sekarang seorang Arlen sudah bertobat?" Sungguh sarkas sekali ucapan Aletha pada seorang tuan muda Arlen. Ketidak sukaan terhadap kalimat itu ditunjukkan oleh mukanya yang dingin saat memandang Aletha. "Apa harus kamu datang ke sini hanya untuk mengajakku ribut?" tanya Arlen dengan sinis. "Oh, baby... Don't be mad... I'm just kidding. Kau tahu kan sifatku?" "Dan aku membenci sifat sok akrab mu itu, Aletha. Aku tidak ingat bahwa kau dekat denganku." Aletha tersenyum dingin, "Apa perlu para pelacurmu datang ke sini agar kau tidak marah padaku?" Brak. Arlen menggebrak meja. "Kau jangan membahas hal yang tidak perlu." "Jadi tempat 'itu' sudah tidak ada? Bukankah itu tempat kenanganmu dengan Diana?" "AKU BILANG JANGAN MEMBAHAS HAL YANG TIDAK PERLU, ALETHA!" Prang. Arlen su

