Launa mengerutkan alisnya sambil menatap Aldric. "Bagaimana mas bisa berpikir seperti itu?" "Aku berusaha keras melihat kamu sebagai adik Khavi yang juga sebagai adikku tapi aku selalu gagal." Aldric menjeda ucapannya mengusap wajahnya dengan kedua tangannya dengan gerakan frustrasi, "Aku menempatkan kamu sebagai orang yang tidak boleh aku dekati. Aku enggak boleh punya perasaan lebih sama kamu karena kamu adik Khavi yang artinya adik aku juga tapi mendengar, melihat dan mengetahui kamu dekat dengan Rafael berhasil bikin aku gila sendiri... Aku bahkan melakukan banyak hal gila." Launa terkejut, "Hal... Hal gila? Mas memangnya ngapain?" Aldric merubah posisinya, pria itu berdiri menghadap Launa dan pria itu kembali membawa Launa masuk ke dalam pelukannya. Tubuh Launa spontan kembali mene