Lima belas menit telah berlalu. Namun Barita dan Budi masih saling diam. Setelah hampir sebulan tidak saling berkomunikasi dan bertegur sapa, baru sore inilah kali pertama mereka bersua. Pertemuan ini dimediasi oleh Bu Asih. Bu Asih merasa mereka berdua harus duduk bersama untuk menyelesaikan kekisruhan masa lalu keduanya. Sebulan rasanya sudah cukup bagi mereka berdua untuk saling mengintropeksi diri.
Bu Asih mempertemukan Budi dan Barita di kebun belakang panti. Di mana terdapat sebidang tanah yang dijadikan apotik hidup oleh Bu Asih. Berbagai macam tanaman bumbu dapur mereka tanam di sana. Di mulai dari jahe, kunyit, lengkuas, cabai, hingga rimbang dan sereh, memenuhi sebidang tanah itu. Dan di tengah-tengah kebun ada sebuah bale-bale yang terbuat dari kayu sebagai tempat duduk yang ny
