Chapter 20

1723 Kata

"Kamu ini tidak bisa diajak kompromi ya, Anak Muda?" Barita baru saja masuk ke dalam kantor, saat seseorang langsung menghadang langkahnya. Rahmat Prakasa. Bukan hanya Rahmat Prakasa saja. Tetapi beserta antek-anteknya. Ada delapan orang berwajah sangar dan bertubuh besar, yang berdiri mengelilingi Rahmat Prakasa. Termasuk asisten pribadi Pak Rahmat yang sudah pernah ia lihat sebelumnya di kantor dan rumah sakit. "Memang tidak. Apa penjelasan saya dini hari tadi tidak memuaskan Opa? Atau Opa ke sini karena benar-benar ingin saya bunuh juga?" tantang Barita getas. Mendengar jawabannya, kedelapan pengawal Pak Rahmat sontak berjalan mengelilinginya. Air muka kedelapannya terang-terangan mengancam. Barita bersiul. "Oh, sepertinya Opa ingin menemani anak tidak bermoral Opa itu di penjar

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN