Aji Aku tak berhenti tersenyum menatap Lia yang makan dengan lahapnya di depanku. Kurasa lama-kelamaan selera makan Lia bisa-bisa hampir menyaingiku. Dari tadi aku melihat Lia terus mengunyah tanpa henti. Ada saja yang ingin dia makan, dan herannya dia belum mengeluh kekenyangan. Ngomong-ngomong, meski Lia banyak makan di sini, aku sebagai suami tetap harus memperhatikan jenis makanan yang Lia makan. Memang aku tidak sepenuhnya melarang, hanya saja aku juga terus mengingatkan Lia agar lebih banyak minum air putih, juga membelikannya minuman bervitamin. Selain itu, sesekali di pagi hari aku juga mengajaknya olahraga ringan meski hanya lima menit. Untungnya, Lia tidak protes sama sekali ketika aku mengajaknya olahraga, tidak seperti biasanya ketika di rumah. Mungkin Lia juga sadar kalau