Pertarungan Yakuza

1376 Kata

Angin malam menerpa wajah Dakota saat dia mengintip dari balik jendela kamar yang terkunci. Sudah dua hari sejak Kenji—pria yang mengaku sebagai ayahnya—menahannya di rumah megah khas Jepang ini. Rumah itu indah, tapi baginya, itu tak ubahnya penjara berlapis kayu mahoni dan pintu geser yang selalu diawasi. Dari balik tirai, Dakota melihat keributan di halaman. Beberapa anggota yakuza berlarian, suara radio walkie-talkie bersahutan. ‘Mereka sibuk,’ pikirnya. ‘Ini kesempatanku.’ Dia sudah merencanakan ini sejak pagi. Memetakan setiap sudut rumah, mengamati jadwal penjaga, bahkan menyelipkan garpu makan ke dalam saku celananya sebagai senjata darurat. Dengan hati berdebar, Dakota mendorong jendela perlahan—ternyata terkunci dari luar. "Sial!" umpatnya marah. Plan B. Dakot

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN