Alle yang berusaha untuk membantu membaringkan tubuh pria itu justru terkejut saat tubuhnya didorong hingga berbaring di ranjang, dengan tatapan Earl yang tidak fokus namun senyuman pria itu benar-benar mengerikan. Membuat Alle hanya bisa tersenyum kesal dan berusaha untuk bangun, namun Earl justru jatuh tepat di atas tubuhnya, menggunakan sikunya sebagai tumpuan berat badannya, lalu mengendus wangi Alle yang semakin memabukkan untuknya. Kecupan yang berubah menjadi lumatan di lehernya itu membuat Alle memejamkan matanya, berusaha untuk menahan tangan Earl, namun Earl dengan mudah mengunci gerakannya, tubuhnya memanas saat melihat belahan d**a Alle yang cukup rendah karena kancing kemejanya telah lepas entah kemana saat memapah Earl. “Earl, jangan gila.” Lirih Alle semakin memejamkan m