“Kak, dipanggil Papa.”
Reyhan beranjak dari tempat duduknya mendengar suara panggilan istrinya yang mengatakan kalau Reyhan dipanggil oleh papanya. Keadaan masih tidak membaik, Cindy masih marah. Tapi berusaha untuk baik-baik saja di depan orang tuanya Reyhan. Tidak ada yang dikatakan oleh istrinya. Hanya sikap diam setiap hari. Menyapa Reyhan hanya pada saat pria itu sedang bersama dengan keluarga.
Saat sedang ada di kamar bersama dengan Reyhan, sudah pasti Cindy akan langsung bersikap cuek dan tidak peduli terhadap keberadaannya.
Dia segera menghampiri istrinya tanpa menjawab apa pun.
Akan tetap sikap cuek Cindy terlihat kalau sedang bicara dengannya.
Dia melewati istrinya begitu saja untuk pergi ke ruang kerja papanya.
Reyhan mengetuk pintu ruang kerja papanya lalu dipersil
