Susan masih terus marah-marah hingga keesokan harinya, dan sengaja berisik untuk menangani semua pekerjaannya. Susan melempar gelas plastik bekas ke wastafel dengan acuh dan membiarkan benda itu jatuh terpental kelantai, menutup lemari dengan kasar dan mengetuk tumit sepatunya keras-keras. "Kau boleh marah padaku, Susan," kata Sidney dari pada melihat Susan bertingkah kekanak-kanakan seperti itu. "Memang apa gunanya aku marah padamu! "____" Kau sudah melecehkanku, Eric, dan kenyataannya aku tetap saja tidak bisa mengusirmu atau menghukummu." "Benarkah kau tidak bisa memaafkanku tentang hal itu?" "Menurutmu aku harus bagaimana? toh tidak akan ada bedanya aku tetap harus menerimamu terserah aku suka atau tidak!" "Sungguh, Susan, aku merasa buruk karena mengikut sertakanmu