"Seyla…" kaget Arkan saat melihat Seyla berada di depannya. Arkan langsung menarik tangan Nana yang masih berada di sampingnya, dan meletakkan di belakang punggungnya.
"Jangan berpindah," titah Arkan pada Nana. Nana sedikit gemetaran takut, kalo yang datang adalah istri dari Arkan.
"Mau apa?" Tanya Arkan karena melihat Seyla hanya diam saja memandang ke belakang punggung Arkan, lebih tepatnya sedang mencari tahu siapa wanita yang berada di balik punggung Arkan.
"Ar, dia siapa?" Tanya Seyla lembut. Arkan segera meraih ponselnya, dan mengetik pesan lalu di tekan tombol send.
"Bukan urusan kamu." Ujar Arkan datar
"Ar, kita sebentar lagi akan menikah, kak Imah bilang, kita hanya menunggu Tante Feni ditemukan, maka pernikahan kita segera dilaksanakan, kamu tidak mungkin menolak pernikahan
