Dinda yang mendengar perdebatan antara sang mama dengan sang nenek, langsung berdiri dengan kasar, dan pergi meninggalkan ruang makan, dengan tanpa permisi. Brak Dinda mendorong kursi dengan kasar, lalu pergi meninggalkan ruang makan, membuat Nana yang melihat sikap Dinda hatinya merasa nyeri. Sikap Dinda benar-benar dingin padanya, bahkan Dinda terlihat sangat enggan menatap dirinya. "Aku mau menyusul Dinda dulu Om," pamit Nana yang merasa sikap Dinda tidak bisa dibiarkan begitu saja. Nana juga pamit pada Imah, dan juga mama Feni dengan sopan santun nya, baru setelah itu Nana menyusul Dinda. Nana yang melihat Dinda masuk ke dalam sebuah kamar, langsung menambah kecepatan langkahnya untuk menyusul Dinda. Nana membuka pintu kamar Dinda, tanpa mengetuknya terlebih dahulu. Ceklek "Din, k