“Kandungannya tidak bisa diselamatkan. Dia kehilangan banyak darah. Peluruhnya pun ada di tempat paling berisiko.” Informasi itu membuat Sean tak bisa berbuat banyak selain tubuhnya lemas. Sudah empat hari setelah kejadian, yang terjadi hari itu bagai mimpi buruk untuk dirinya, sayangnya itu kenyataan pahit yang berat, yang harus ia hadapi. Ia kehilangan sekali lagi. Kehilangan terbesar dalam hidupnya. Sean dengan kemeja setelan celana dan jas hitam, dilengkapi dasi hitam berdiri menyaksikan peti itu diturunkan. Proses pemakaman yang panjang. Ia tidak mengatakan apa-apa sampai satu persatu tamu yang hadir pamit setelah proses pemakanan selesai. “Ayo, Sean!” “Kalian duluan saja, aku masih ingin di sini.” Gumamnya pada Jeremy dan Grace yang juga hadir memberi ia waktu, Romero pun pam