Sean baru selesai meeting saat menemukan notifikasi dari sang istri, Becca mengirimkan beberapa foto putrinya, terlihat menggemaskan. Lalu jarinya berhenti lama di foto Abigail dengan sebuah balon angka satu. Hari ini tepat usianya menginjak satu bulan.
Lydie yang mendampingi Sean, sigap membukakan pintu ruangannya, jika tak ada Lydie sudah pasti Sean akan menabrak pintu itu saking fokus pada ponselnya.
“Lydie, harusnya kau biarkan Sean menabrak pintunya saja!” sebuah seruan itu barulah membuat langkah Sean berhenti, berbalik dan menemukan Calvin dengan pakaian santainya berjalan ke arahnya.
Dia memberi senyum khasnya yang dulu di anggap khas ‘bad boy’ oleh sejumlah wanita.
Sean menghela napas dalam, menurunkan ponselnya.
“Aku permisi, Sir...” Lydie lebih dulu berpamitan.
Sean
