Tadi ia menemukan hampir dua puluh panggilan tidak terjawab dari nomor Sean, sederet pesan. Terabaikan karena Becca sedang menerima tamu yang tidak lain adalah Devan. Lalu setelah ia coba telepon balik, tidak aktif menandakan Sean pasti mematikan ponselnya itu. Ia menunggu sampai malam, Sean belum juga kembali mengabarinya. “Dia membuatku cemas, awas saja jika nanti dia meneleponku!” Kesal Becca sambil menatap ponselnya. Ia akhirnya pilih membaca buku, sampai terlewat, tahu-tahu sudah jam sebelas malam. Ia menyimpan buku, menatap balkon dan Becca merasa sangat ingin keluar. Ia menatap cuacanya, “sepertinya akan segera turun hujan,” cuacanya dingin, Becca memutuskan masuk lagi. Menutup pintu balkon. Lalu ia masuk ke selimut, mulai mencari posisi nyaman hingga akhirnya tertidur. Su