"Dengan darah ini," ucap Ophelia perlahan, suaranya bergetar namun penuh keyakinan. "Saya berjanji atas nama perusahaan kami. Kami akan berdiri sejajar dengan Domingues, bukan di bawahnya. Kami tidak akan menusuk Anda, tapi kami juga tidak akan bersembunyi di balik bayangan Anda." Keheningan menelan ruangan setelah kata-kata itu jatuh. Hanya detak jam di dinding yang terdengar, mengisi udara yang tiba-tiba terasa lebih padat. Orlando menatap Ophelia lama, pandangannya dingin dan tajam seperti mata pisau yang siap menebas siapa pun yang berani menantangnya. Namun di balik sorot matanya, ada sesuatu yang lain, ketertarikan, mungkin rasa hormat, atau sekadar godaan untuk menguji lebih jauh perempuan yang berani berdiri di hadapannya itu. Senyum miring perlahan muncul di bibir Orlando, sama

