Ophelia masih memandangi Alessio yang berlarian kecil di pelataran luar restoran, langkah mungilnya berpadu dengan riang cahaya matahari yang menari di permukaan laut. Namun, pikirannya sama sekali tidak berada di sana. Ia sibuk menimbang, menebak, dan bertanya-tanya. Apa sebenarnya yang membuat Matteo datang ke The Arc? Bukankah seharusnya ia sedang tenggelam dalam urusan kerja yang tidak bisa ditinggalkan? Otaknya berputar begitu cepat, mencari alasan logis di antara banyak kemungkinan. Ia bahkan tidak menyadari suara langkah sepatu yang semakin mendekat dari arah belakang. Langkah yang berat, namun mantap. Langkah yang seharusnya sangat dikenalnya. “Lia,” suara itu memanggil lembut namun dalam, dan seketika membuat dunia di sekelilingnya berhenti berputar. Ophelia tersentak. Ia menol

