"Amanda!" panggil Dom setelah bergegas memeriksa napas dan denyut nadinya yang melemah. "Amanda!" Dom memanggil lagi sambil menepuk pipinya tapi Amanda tetap tidak bergeming, pucat, dan dingin. Ternyata Dom mulai panik. "Sial!" umpatnya karena mereka sedang berada di pulau dan tidak ada siapa-siapa. Walaupun sedang sangat membenci Amanda yang pernah tega meninggalkannya terkapar di atas pasir, tapi ternyata Dom tetap tidak bisa balas mengabaikannya. Dom justru takut luar biasa karena pipi Amanda benar-benar pucat. "Amanda, bangun kau, jangan membuatku takut." Dom mencium pipinya yang semakin dingin. Dengan panik Dom segera mengangkat Amanda ke atas ranjang dan memangil dokter agar datang menggunakan helikopter. Sementara menunggu, Dom sudah nyaris gila karena entah bagaimana dirinya