Tubuh pria yang tertelungkup dengan kepala bersimbah darah itu segera diseret dari arena dan sorak sorai kembali membahana begitu Dom naik ke atas panggung, tangannya masih terangkat menantang siapa saja yang mau melawannya. Berbagai jumlah taruhan segera diteriakkan begitu melihat Dom menunjuk pria kulit hitam paling besar yang dari tadi memperhatikan pertarungan dari kursi singgasana kehormatannya. "Siapa dia?" bisik pria yang duduk di samping Random. "Sepertinya anak baru yang ingin mencari perhatian!" Random segera berdiri dari tempat duduknya karena merasa ditantang dan suara sorak sorai pun semakin menggema. Random dikenal sebagai petarung yang belum pernah terkalahkan, tubuhnya hampir sama tinggi dengan Bazar hanya saja dia sedikit lebih tampan karena tidak ada tato tengkorak di